Kamis, 09 Januari 2014

Radio dan Bahasa

Bahasa dalam Radioa
di
Pembicara : Farid Rusdi, SS, MSi


Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Radio)


Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer (tidak adanya hubungan langsung yang bersifat wajib antara lambang dengan yang dilambangkannya). ( sumber  : http://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/)



Banyak radio daerah sekarang melakukan siaran dengan bahasa gaul Jakarta (gue,lo dsb). Hal ini mengancam bahasa daerah yang ada.Padahal bahasa merupakan sebuah budaya yang harus dijaga dan dipelihara. Diperkirakan akhir abad 21 ini hanya 10% bahasa daerah yang masih bertahan. Dari 700 bahasa daerah hanya tinggal 70 bahasa saja.


Penyebab hilangnya bahasa yaitu karena adanya pertemuan multietnik serta media massa yang berkembang pesat mempengaruhi berkurangannya penutur bahasa daerah mereka,karena penyiaran media massa banyak menggunakan bahasa gaul Jakarta. Contoh radio daerah yang siarannya tidak menggunakan lagi bahasa daerah adalah Swaramaha Tenggarang, radio tersebut lebih banyak menggunakan bahasa Jakarta, padahal bahasa daerah aslinya adalah melayu kutai , di daerah sana hanya 210 orang yang masih memakai bahasa daerah.


Para generasi muda perlu mengenal baik mengenai budaya mereka sendiri. Bahasa daerah tidak diajarkan disekolah, hanya seorang yang sering menuturkan bahasa daerah yang mebuat bahasa daerah tetap ada dan terpelihara. Maka dari itu media seharusnya ikut berperan dalam memelihara budaya yang berupa bahasa daerah. Dan medianya yaitu radio. Mengapa radio? Karena radio sebagai media yang menggunakan bahasa tutur/ audio yang seharusnya mengedepankan sosialisasi dengan pendengaranya (akrab). Radio bisa berperan lebih untuk menjaga bahasa daerah karena radio media yang mengandalkan suara dan bahasa tutur. Bukan justru mempercepat hilangnnya bahasa.


Tidak seharusnya radio melakukan penyiaran menggunakan bahasa Jakarta, radio tetap harus melakukan siaran dengan bahasa daerah. Karena kebanyakan radio yang menggunakan bahasa gaul Jakarta di sebuah daerah adalah radio kawula muda yang pendengarannya kebanyakan anak muda. Hal ini membuat banyak anak muda di daerah melupakan bahasa daerah mereka sendiri. Bahasa merupakan bagian budaya, dimana sangat penting untuk dapat mempengaruhi penerimaan, perilaku, perasaaan, dan sebagainya.



5 kelompok besar industri radio :

Kompas Gramedia Group
Media Nusantara Citra (MNC)
MRA Media Group
Mahaka Media Group
CPP Radionet

Adanya kontrak kerjasama antara radio pusat (Jakarta) dengan radio di daerah, hal ini untuk membatasi kreatifitas radio daerah agar sesuai dengan standar radio publik. Jadi bahasa merupakan bagian dari budaya. Jika tidak dipelihara bahasa akan punah dan budaya dari suatu daerah akan hilang dan terlupakan. Kearifan lokal budaya suatu daerah pun akan punah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar