Kamis, 09 Januari 2014

Stereotip Gender

Pembicara : Henny Wirawan


Stereotype itu sudah menjadi bagian dari hidup kita. Sehingga secara tidak sadar kita melakukannya stereotype setiap hari.

Perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan dari perilaku (gaya) komunikasi :




  • Bila laki-laki kumpul, menurut mereka itu bukan "gosip" tapi diskusi dan debat (yang di bicarakan seputar hobby, mobil, aksesorisnya,kerjaan, perempuan)
  • Perempuan apa aja bisa di ceritakan dan tidak selalu gossip dan belum tentu laki-laki yang di bicarakan.
  • Laki-laki tidak banyak body contact tidak kepada semua orang.
  • Perempuan melakukan body contact.
  • Laki-laki bicara nya to the point (lebih individualis, cuek, masa bodo)
  • Perempuan itu bicaranya muter-muter (karena perempuan berorientasi pada relasi, karena menurutnya keberadaan-nya dengan orang lain itu penting).
  • Laki-laki lebih ke arah problem solving (menyelesaikan masalah).
  • Perempuan lebih ke arah emosi (hanya ingin cerita).
  • Perempuan susah untuk mengeluarkan isi hatinya.
  • Laki-laki di latih untuk tidak di ekspresif.
  • Perempuan di perbolehkan untuk mengekspresifkan dirinya sendiri.
  • Laki sulit menjadi pendengar yang baik tetapi mau menjadi problem solver.
  • Perempuan pendengar yang baik tetapi juga mau ikut bercerita.
Stereotip gender adalah generalisasi sederhana tentang atribut jenis kelamin, perbedaan, dan peran individu dan / atau kelompok. Stereotip dapat menjadi positif atau negatif, tetapi mereka jarang berkomunikasi informasi yang akurat tentang orang lain. Ketika orang-orang secara otomatis menerapkan asumsi gender kepada orang lain tanpa bukti yang sebaliknya, mereka mengabadikan stereotip gender. Banyak orang menyadari bahaya stereotip jender, namun terus membuat jenis generalisasi.



Perbedaan pola dalam berkomunikasi antara laki-laki dan wanita memang sering terjadi dan tidak dapat dihindari. Namun, ada beberapa cara yang dapat mengurangi akibat dari perbedaan pola komunikasi tersebut yaitu :

  • Kedua pihak harus saling menyeimbangkan komunikasi dan saling mengerti. 
  • Hindari kata-kata “Kamu selalu…” dan “Kamu tidak pernah…” dan seringlah katakan maaf apabila terjadi kesalahan. 
  • Bertanya dengan masing-masing pihak bagaimana menyelesaikan masalah yang terjadi 
  • Mengucapkan terimakasih pada waktu yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar